Sore yang indah, inilah pikiran spontan yang
muncul saat kulihat langit dari jendela. Sejenak ku berhenti dari aktivitasku
dan mencoba menikmati indahnya sore ini. aku tak mau melewatkan saat berharga
ini, saat sejenak sebelum siang berganti malam. Mungkin ini yang dinamakan
senja. Ya, senja yang banyak sekali diburu untuk diabadikan atau hanya
dipandang dinikmati keindahannya. Anggapan umum selalu mengidentifikasikan
senja dengan pantai. Berbondong-bondong pantai selalu dipenuhi oleh orang-orang
saat senja mulai tampak. Sayangnya, aku jauh dari laut maupun pantai dan yang
dapat aku lakukan hanyalah mencari kursi,duduk memandangi langit.
Aku
tak dapat melihat matahari terbenam,mendengar deburan ombak, merasakan
semilirnya angin pantai dan basahnya pasir yang terkena air laut. Aku hanya
dapat melihat gumpalan awan berwarna violet di padu dengan warna jingga serta
biru muda pudar. Rasanya sungguh indah, meski tak seindah senja yang pernah kau
ceritakan. Dari tempatku duduk aku melihat kendaraan yang mulai ramai memadati
jalanan dengan lampu menyala sebagai penerang. Deru mobil dan motor saling
berpacu tak mau kalah berharap segera sampai tempat yang dituju.
Senja
hanyalah jeda singkat sesaat sebelum gelap mulai menyelimuti. Di langit kini
warna-warna indah itu sudah menghilang, burung-burung camar sudah digantikan
oleh kelelawar yang beterbangan. Suara orkestra jangkrik pun mulai bersuara
mengusir sepinya malam. Disini aku masih menunggu hadirnya bintang, sebuah
bintang yang bersinar menghiasi gelapnya malam. Sejenak aku berfikir,”bukankah
setiap bintang itu sama??”. Ya, mereka sama-sama hadir untuk menghiasi malam.
Namun layaknya manusia, mereka hadir dan antara satu dengan yang lainnya
memiliki sesuatu yang berbeda.
Menunggu
benar-benar sesuatu yang menggemaskan, bulan sudah mulai tampak dengan sinar
kemerah-merahan dan bintang-bintang lain sudah bersinar. Namun bintang yang
kunanti belum juga nampak. Aku masih belum berputus asa, meskipun aku harus
pergi dari tempatku duduk, aku juga tak mau semua terbuang sia-sia. Namun
sebelumnya aku masih tetap menaruh harapan bahwa aku dapat melihatmu kembali
menghiasi malamku yang sepi.